Cara Memotivasi Belajar
Peserta Didik
Sujono Trimo memberikan pengertian motivasi adalah suatu kekuatan penggerak dalam prilaku individu
dalam prilaku individu baik yang akam menentukan arah maupun daya ahan
(perintence) tiap perilaku manusia yang didalamnya terkandung pula
ungsur-ungsur emosional insane yang berasangkutan
Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak dalam kegiatan belajar di sekolah, misalnya saja seperti yang diungkapkan
A.M. Sardiman (2005:92-94), yaitu :
1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak
siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar
hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu
bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat kuat. Yang perlu diingat
oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar
yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan
nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.
2. Hadiah
Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana siswa tertarik
pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah
diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa.
3. Kompetisi
Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk
meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan
menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik.
4. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan
menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu
bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat
secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan motivasi belajar.
5. Memberi Ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan.
Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan
jadi rutinitas belaka.
6. Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi belajar
anak. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar
lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan
berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya.
7. Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka
perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif
dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada
waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan
mempertinggi motivasi belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga
diri.
8. Hukuman
Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika
diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi belajar anak. Oleh karena itu, guru harus
memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman tersebut.
Meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan metode pembelajaran yang variasi. Metode yang bervariasi akan sangat membantu
dalam proses belajar dan mengajar. Dengan adanya metode yang baru akan
mempermudah guru untuk menyampaikan materi pada siswa.
Cara Mengatasi Masalah-Masalah yang Ditimbulkan oleh Peserta Didik:
Disekolah pada umumnya selalu disibukan dengan masalah-masalah yang
terjadi antara anak. Hampir tiap hari ada saja kejadian yang harus ditangani.
Baik itu yang bersifat pribadi atau umum (kelas).
1. Menggunakan isyarat non
verbal
menjalin kontak mata
dengan murid. Kemudian beri isyarat atau ekspresi dengan meletakkan telunjuk
jari di bibir anda, menggeleng kepala, atau menggunakan isyarat tangan untuk
menghentikan perilaku tersebut.
2. Melanjutkan aktifitas belajar
Akan terjadi suatu jeda dalam transisi aktifitas
dalam kegiatan belajar mengajar, dimana pada jeda tersebut murid tidak
melakukan aktivitas. Saat itu, murid akan kesana kemari meninggalkan tempat
duduknya, mengobrol dengan temannya, bercanda dan mulai ribut. Langkah atau
strategi yang tepat adalah tidak mengkoreksi tindakan mereka tetapi segera
melanjutkan aktifitas baru berikutnya, masuk sub bab baru atau bab baru dalam
pelajaran.
3. Dekati murid atau siswa yang
rebut atau ramai
Disaat murid mulai
bertindak menyimpang atau ramai. Guru cukup mendekatinya, secara otomatis siswa
biasanya dia akan diam sendiri.
4. Mengarahkan Perilaku Siswa
Apabila murid/siswa
mengabaikan tugas yang kita perintahkan, guru mengingatkan siswa/murid tentang
kewajibanny. Guru bisa berkata, “Baiklah, ingat, semua anak - anak harus bisa menyelesaikan soal matematika ini.”
5. Memberi instruksi yang
dibutuhkan
Kita melihat siswa melakukan kesalahan kecil saat tidak
memahami cara mengerjakan tugas yang di berikan. Untuk mengatasinya Guru harus
memantau atau memperhatikan murid/siswa dan memberi petunjuk jika siswa
membutuhkan.
6. Menyuruh murid berhenti
dengan nada tegas dan langsung
Menjalin kontak mata
dengan murid/siswa, bersikap asertif, dan menyuruh murid menghentikan
tindakannya. membuat pernyataan, singkat dan memantau situasi sampai
murid/siswa patuh terhadap perintah guru. Strategi ini bisa dilakukan dengan
mengkombinasikan strategi mengarahkan perilaku murid.
7. Memberi murid pilihan
Memberi murid/siswa
tanggung jawab dengan dua alternatif
pilihan, bertindak benar atau menerima konsekuensi negatif. Memberi tahu
murid/siswa apa tindakan benar itu dan apa konsekuensi bila melanggar.
Komentar
Posting Komentar