Para
peserta didik sekalian....
Allah SWT senantiasa memberikan nikmat yang tidak ada habis-habisnya serta
tidak akan bisa kita hitung. Bahkan jika air laut dijadikan tinta dan semua
batang kayu dijadikan pena, tidak akan pernah bisa digunakan untuk menulis
semua nikmat-Nya.
Hal tersebut diperkuat surat Ibrahim(14):34, Allah SWT berfirman,“Dan Dia
telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan
kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat lalim dan sangat mengingkari
(nikmat Allah).”
Kita hanya bisa menghitung nikmat-nikmat yang terlihat oleh kita saja,
seperti:
– masih bisa bernafas dengan normal, tidak melalui selang oksigen
– masih bisa bernafas dengan normal, tidak melalui selang oksigen
– masih bisa makan, tidak diinfus
– masih bisa berjalan dengan normal, tanpa bantuan kursi roda
Akan tetapi manusia mempunyai sifat dasar pelupa, akibatnya, nikmat-nikmat
itu tidak pernah masuk dalam hitungan atau bahkan terpikir. Sebaliknya mereka
selalu melihat kesulitan dan kesusahan yang mereka derita.
Salah satu nikmat yang sering dilupakan adalah umur. Dari sekian banyak
nikmat, ada yang mengatakan bahwa umur adalah nikmat yang paling mahal harganya
dan paling tinggi nilainya. Penyebabnya, umur tidak bisa kembali atau diulang.
Untuk itu, kita mesti manfaatkan umur sebaik-baiknya, gunakan untuk
mengabdi pada Allah SWT, banyak berbuat kebajikan, bermanfaat bagi orang
banyak. Bagi banyak orang, umur bertambah dianggap sebagai nikmat, padahal
sebenarnya, semakin bertambah umur maka semakin dekat kita dengan ajal
(kematian). Oleh karenanya, jangan terpedaya dengan umur.
“Sebaik-baik manusia adalah manusia yang dianugerahi umur yang panjang dan banyak berbuat kebajikan. Seburuk-buruk manusia adalah manusia yang dianugerahi umur yang panjang dan diisi maksiat.”
Ada 5 nikmat yang mesti kita perhatikan:
1. Nikmat hidup sebelum mati
@ä. <§øÿtR èps)ͬ!#s ÏNöqpRùQ$# 3 $yJ¯RÎ)ur cöq©ùuqè? öNà2uqã_é& tPöqt ÏpyJ»uÉ)ø9$# ( `yJsù yyÌômã Ç`tã Í$¨Y9$# @Åz÷é&ur sp¨Yyfø9$# ôs)sù y$sù 3 $tBur äo4quyÛø9$# !$u÷R$!$# wÎ) ßì»tFtB Írãäóø9$# ÇÊÑÎÈ
Artinya: tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung.
kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali
Imran: 185)
2.
Nikmat sehat sebelum sakit
Kesehatan adalah harta
yang tak ternilai, oleh karenanya Islam sangat menganjurkan untuk menjaga masa
sehat untuk melakukan hal-hal yang positif yang diperintahkan. Seperti puasa, shalat
malam, berjihad, beribadah ke masjid, menuntut ilmu, dan lainnya. Marilah kita
manfaatkan sebelum diuji dengan sakit. Ketika itu kita berharap untuk bisa
puasa tapi tidak mampu. Berharap bisa shalat sambil berdiri, tapi tidak bisa
berdiri. Berharap bisa berangkat menuju masjid, tapi kedua kaki tidak kuat
untuk menyangga badan. Maka kita akan menyesali hari-hari ketika kita masih
mampu melakukan semua ibadah, tapi tidak memanfaatkannya!
3.
Nikmat waktu luang sebelum waktu sempit
Hendaknya
kita isi waktu-waktu luang kita dengan amalan-amalan shalih yang berguna bagi
kita sendiri. Sebab di saat sibuk kita akan berharap bisa mempunyai waktu luang
untuk membaca buku dan menghadiri pengajian, tapi tidak mendapatkan waktu itu.
Kita pun akan menyesali waktu-waktu yang telah tersia-siakan.
4.
Nikmat muda sebelum tua
Masa
muda merupakan masa yang sangat berharga seumur hidup. Barangsiapa yang
memanfaatkan untuk dirinya, dia akan beruntung dan selamat. Dia juga akan
berada di bawah naungan Allah ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.
Barangsiapa
menyia-nyiakan masa muda dalam hawa nafsu dan berfoya-foya, maka dia rugi. Jika
dia mati mendadak, niscaya dia akan sangat menyesal. Dan jika dia hidup sampai
tua, dia juga akan menyesal. Karena jika ia mati, amalnya terputus dan jika ia
sudah tua, badannya bungkuk, kakinya lemah, pendengaran dan penglihatannya
berkurang, dan dia tidak mampu beramal shalih sebagaimana yang diinginkan.
5.
Nikmat kaya sebelum miskin
Kekayaan
termasuk nikmat Allah. Orang yang diberi kekayaan wajib menyadari karunia Allah
kepadanya dan wajib menyadari rahasia karunia ini. Nabi Sulaiman ‘alaihis-salam
telah menjelaskan rahasia nikmat kekayaan dalam ucapan beliau sesudah melihat
singgasana Bilqis berada di hadapan beliau. Beliau berkata :
tA$s% #x»yd
`ÏB È@ôÒsù
În1u þÎTuqè=ö6uÏ9
ãä3ô©r&uä ÷Pr&
ãàÿø.r& (
”Ini termasuk karunia Rabbku untuk mengujiku,
apakah aku bersyukur ataukah kufur?” [QS.
An-Naml : 40].
MATERI KEPUTRIAN SMAIT RJ
Komentar
Posting Komentar