UJIAN ADALAH PENINGKAT KEIMANAN



Asslamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh...
  
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya: 35)
Ayat di atas adalah ayat yang menjelaskan kepada kita semua bahwa setiap manusia sudah ditentukan batas usia hidup di dunia. Disadari atau tidak, manusia sebenarnya sedang menuju ke arah kematian. Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, tahun demi tahun, menandakan usia seseorang semakin berkurang.
Selama hidup di dunia, manusia tidak akan pernah lepas dari yang namanya ujian. Ujian akan senantiasa menghampiri seorang hamba yang menyatakan keimanannya kepada Allah. Ujian itulah yang menentukan dimana posisi seseorang dalam kadar taqwanya.
Semakin besar ujian, semakin besar pula nilainya, yang menandakan bahwa semakin tinggi pula tingkat keimanan seseorang. Oleh karena itu, bersyukurlah ketika Allah memberikan ujian kepada kita. Syukur yang kita lakukan akan menambah kekuatan iman, sehingga sebesar apapun ujian yang Allah limpahkan, kita bisa untuk menghadapinya.
Ujian dibedakan menjadi dua bentuk, diantaranya adalah ujian berupa ketakutan (keburukan) dan ujian berupa kebahagiaan.
Ujian berupa ketakutan dijelaskan oleh Allah dalam QS. Al-Baqoroh: 155-156
Artinya: “dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (QS. Al-Baqoroh: 155-156)
Dijelaskan bahwa ketika seseorang mendapatkan ujian berupa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan atau segala sesuatu yang buruk, maka disunahkan untuk mengucapkan lafadz istirja yaitu Innalillahi wainnailaihi roji’un.
Sadarilah bahwa ujian itu datang dari Allah untuk mengingatkan kita yang lalai, maka banyaklah mengucapkan istighfar dan introspeksi diri atas segala bentuk ujian.
Adapun ujian berupa kebaikan diterangkan oleh Allah dalam QS.  At-Taubah: 24  
Artinya: Katakanlah: "Jika bapak-bapak , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS. At-Taubah: 24)
Ujian bisa berupa kesenangan atau sesuatu yang disukai. Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa bapak, anak, isteri, keluarga dan harta adalah ujian kesenangan yang tidak disadari oleh kebanyakan manusia. semua yang disebutkan dalam ayat di atas adalah titipan (amanah) Allah, lantas letak ujiannya adalah bagaimana cara kita dalam menjaga amanah tersebut. Apakah kita terbuai oleh amanah terbsebut, atau kita bisa menggunakan amanah tersebut ke jalan kebaikan.
Tetap bersyukur dan introspeksi diri, itulah yang terbaik dilakukan oleh kita semua sebagai hamba Allah yang tidak pernah lepas dari ujian. Insya Allah derajat bagi orang yang mampu menjalani ujian dengan baik adalah taqwa, dan taqwa dapat membawa ke syurga.


Materi Keputrian By: Rohis “Fastabiqul Khoirot” SMAIT Raudhatul Jannah




Komentar

  1. Casinos in Southland, CA | MapYRO
    Casinos in Southland, 대구광역 출장안마 CA. 1. Casino Lobby 춘천 출장샵 - Hollywood Casino in Columbus, OH. 1. 구미 출장샵 1. Casino Lounge - Hollywood Casino in Hollywood, 나주 출장샵 FL. 1. 경주 출장안마 Hollywood

    BalasHapus

Posting Komentar