Wahai para
pemuda muslim, tidakkah kalian menginginkan kehidupan yang bahagia selamanya?
Tidakkah kalian menginginkan jannah (surga) Allah subhanahu wata’ala yang
luasnya seluas langit dan bumi?
Ketahuilah,
jannah Allah subhanahu wata’ala itu diraih dengan usaha yang sungguh-sungguh
dalam beramal. Jannah itu disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa yang
mereka tahu bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, mereka merasa bahwa
gemerlapnya kehidupan dunia ini akan menipu umat manusia dan menyeret mereka
kepada kehidupan yang sengsara di negeri akhirat selamanya. Allah subhanahu
wata’ala berfirman:
“Kehidupan
dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Ali ‘Imran: 185)
Untuk Apa
Kita Hidup di Dunia?
Wahai para
pemuda, ketahuilah, sungguh Allah subhanahu wata’ala telah menciptakan kita
bukan tanpa adanya tujuan. Bukan pula memberikan kita kesempatan untuk
bersenang-senang saja, tetapi untuk meraih sebuah tujuan mulia. Allah subhanahu
wata’ala berfirman:
“Dan
tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku.” (Adz Dzariyat: 56)
Beribadah
kepada Allah subhanahu wata’ala dengan menjalankan segala perintah-Nya dan
menjauhi semua larangan-Nya. Itulah tugas utama yang harus dijalankan oleh setiap
hamba Allah.
Dalam
beribadah, kita dituntut untuk ikhlas dalam menjalankannya. Yaitu dengan
beribadah semata-mata hanya mengharapkan ridha dan pahala dari Allah subhanahu
wata’ala. Jangan beribadah karena terpaksa, atau karena gengsi terhadap
orang-orang di sekitar kita. Apalagi beribadah dalam rangka agar dikatakan
bahwa kita adalah orang-orang yang alim, kita adalah orang-orang shalih atau
bentuk pujian dan sanjungan yang lain.
Umurmu Tidak
Akan Lama Lagi
Wahai para
pemuda, jangan sekali-kali terlintas di benak kalian: beribadah nanti saja
kalau sudah tua, atau mumpung masih muda, gunakan untuk foya-foya. Ketahuilah,
itu semua merupakan rayuan setan yang mengajak kita untuk menjadi teman mereka
di An Nar (neraka).
Tahukah
kalian, kapan kalian akan dipanggil oleh Allah subhanahu wata’ala, berapa lama
lagi kalian akan hidup di dunia ini? Jawabannya adalah sebagaimana firman Allah
subhanahu wata’ala:
“Dan
tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan dilakukannya besok. Dan
tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Luqman: 34)
Betapa
celaka dan ruginya kita, apabila kita belum sempat beramal shalih. Padahal,
pada saat itu amalan diri kita sajalah yang akan menjadi pendamping kita ketika
menghadap Allah subhanahu wata’ala. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Yang
mengiringi jenazah itu ada tiga: keluarganya, hartanya, dan amalannya. Dua dari
tiga hal tersebut akan kembali dan tinggal satu saja (yang mengiringinya),
keluarga dan hartanya akan kembali, dan tinggal amalannya (yang akan
mengiringinya).” (Muttafaqun ‘Alaihi)
Bersegeralah
dalam Beramal
Wahai para
pemuda, bersegeralah untuk beramal kebajikan, dirikanlah shalat dengan
sungguh-sungguh, ikhlas dan sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam. Karena shalat adalah yang pertama kali akan dihisab nanti pada hari
kiamat, sebagaimana sabdanya:
“Sesungguhnya
amalan yang pertama kali manusia dihisab dengannya di hari kiamat adalah
shalat.” (HR. At Tirmidzi, An Nasa`i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad. Lafazh
hadits riwayat Abu Dawud no.733)
Wahai para
pemuda, banyak-banyaklah beramal shalih, pasti Allah subhanahu wata’ala akan
memberi kalian kehidupan yang bahagia, dunia dan akhirat. Allah subhanahu
wata’ala berfirman:
“Barangsiapa
yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.”
(An Nahl: 97)
Engkau
Habiskan untuk Apa Masa Mudamu?
Pertanyaan inilah
yang akan diajukan kepada setiap hamba Allah subhanahu wata’ala pada hari
kiamat nanti. Sebagaimana yang diberitakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam dalam salah satu haditsnya:
“Tidak
akan bergeser kaki anak Adam (manusia) pada hari kiamat nanti di hadapan
Rabbnya sampai ditanya tentang lima perkara: umurnya untuk apa dihabiskan, masa
mudanya untuk apa dihabiskan, hartanya dari mana dia dapatkan dan dibelanjakan
untuk apa harta tersebut, dan sudahkah beramal terhadap ilmu yang telah ia ketahui.”
(HR. At Tirmidzi no. 2340)
Sekarang
cobalah mengoreksi diri kalian sendiri, sudahkah kalian mengisi masa muda
kalian untuk hal-hal yang bermanfaat yang mendatangkan keridhaan Allah
subhanahu wata’ala? Ataukah kalian isi masa muda kalian dengan perbuatan
maksiat yang mendatangkan kemurkaan-Nya?
Materi
keputrian SMAIT RJ
Komentar
Posting Komentar